Tuesday, August 7, 2007

Wakil (Cakil) Rakyat

Tidak lebih sekedar menuruti kebiasaan dari sonohnya; segala bentuk pemilihan di negeri ini ujung-ujungnya hanya meninggalkan bekas kecewa mendalam. Menjadi rahasia umum, iming iming program masa kampanye tidak lebih dari janji janji yang entah masih diingatkah oleh si pembuatnya ketika sudah ditempat yang nyaman ?

Kenyang rasanya menyaksikan tingkah polah wakil-wakil rakyat, yang entah diperkara mana mewakili rakyatnya.

Benar kiranya, ungkapan kekecewaan masyarakat yang mengatakan bahwa wakil rakyat telah mewakili rakyat dalam mengecap dan menikmati; bergelimangan harta, pujian dan kedudukan terpandang, selebihnya keberpihakan pada kalangan bawah, hanya sekedar dolanan saja; bermain-main dengan voting, walk out, yang menghabiskan begitu banyak biaya dan waktu. Ujung-ujungnya ditunda, dilupakan dan hilang dari agenda pembahasan.

Rakyat jelata, semacam kita. Seperti tidak mempunyai pilihan, kecuali mengikuti dan berulang ikut kembali dalam lelucon pemilihan yang kita tahu bahwa akhirnya akan menjadi objek penderita dari berbagai kebijakan yang dibuat. Kita selalu dikhianati, selalu.


Pic is from here

Anonymous said...

dan konyolnya kita ini selalu siap untuk ditipu dan selalu siap menderita akibat janji-janji palesu

vino said...

@peyek
sabar keblinger namanya ya

Anonymous said...

yang paling hebat itu rakyat... dia adalah pemimpin tapi tetap mau mengalah untuk dipimpin bagi para serdadu bayangan

vino said...

see !

Anonymous said...

cakil rakyat :D langsung terbayang para wakil rakyat berbaju wayang dan bergigi cakil, berjalan lemot, dan ngomongnya lamaaaaaa baru selesai satu kalimat. "ada apa kakaaaaang...."

Anonymous said...

Gak setuju ah! meski rakyat biasa kita bisa tetap memilih untuk menjadi korban atau tidak. Lihat di sini

Anonymous said...

Kita selalu dikhianati, selalu.
===========

Thanks udah mampir ke blog ku ya, iya nih, dah pensiun nulis puisinya, ada tp di tempat lain....hehehe

Aku suka kalimat itu... suka sekali

vino said...

@ kang Adhi
iya sih hengga selaluh, tapih masalah penerapan hukum 99.9% begituh kayaknya kang :)
btw.blognya keren

@rafaell
uhmmm...vino juga suka tulastulis. yang paling suka puisi buat someone special.
Pernah dikutip lho disinih.

kolaborasi puisi yukkk...(promosipromosi hehe)

Anonymous said...

bagaimanapun tetap teryakini semua ini harus terjadi karena pembelajaran tidak selalu mudah ditelan

Anonymous said...

memang begitulah manusia. siapapun wakil rakyatnya tetap ga akan bisa bersih. karena wkil rakyat bukan cuman berisi 1 kepala saja. banyak kepala dan banyak keinginan...

tetapi memang hal itu tidak bisa dijadikan alasan permisifnya hal2 tadi. cuman, memang kalau bisa tidak keterlaluanlah mbohongi masyarakatnya..

bukan begitu? :p

vino said...

@nananias
memang semua ini proses.
semoga kedepan menjadi lebih baik.

@bebek
bener mas, jangan kebangetan banget.
kayaknya lagi pada ngejar BEP,...

Anonymous said...

saya gak bakal milih lagi pemilu tahun depan.....

vino said...

wualah...
bukan karena vino ga nyalonin kan itikkecil ? hikhikhik

Anonymous said...

apalagi kalo vino nyalon....

*dihajar vino*

vino said...

iya deh nanti vino nyalon aja...

*ga fokus*