Tuesday, July 7, 2009

Naga

beroleh oase atas jura tiada putus. atas lantang tinggi menembus. merah api membakar lelangit kuasa. tiada opsi selain; berjulang berdiri menggenggam semesta api atau lebur mendebu bersenyawa bumi. di garis terdepan berkobar merebut hak seutuh nyawa, pemilik absah cinta. semeski dikau tetap tertenung aura gulita, tiada surut nyawa menderma dan pantang pikir ini berhenti bergerilya. walau kuakui hampir sakit jiwa. kini aku benderang diatas sabda Sanghyang tentang gurat hatimu, akhirnya. namun, dermaan jiwa masih akan selalu bersengitkecamuk, bukan mewujud mimpi dua hati memang, setetapinya menjadi suluh atas jiwa-jiwa tanpa biduk menjadi pembakar genderang perlucutan kekang. aku naga, badan terbakar terpanggang api pun adalah mulia