Wednesday, December 5, 2007

Masa, Bodoh ?

sejak ditemukan ladang gas alam cair di Arun pada tahun 1974, dan mulai produksi pada 1976, Aceh sepanjang 1979-1997 menyumbang devisa negara sebesar US $45.223.448. Melalui APBN dan Inpres, Aceh kebagian 0,05% dari total sumbangan LNG. Data BPS 1993 menyebutkan, dari 8 provinsi di Sumatra, Aceh merupakan provinsi yang memiliki desa miskin terbanyak. Dari total 5.643 desa di Aceh, 40,23% (2.275 desa) masuk peta Inpres desa tertinggal (IDT). Di kabupaten Aceh Utara, pusat industri besar, terdapat paling banyak desa miskin (692).
Demikian pula dengan Papua. Wilayah yang kaya akan tambang emas ternyata kaya juga dengan penduduk miskin. PT Freeport Indonesia yang berbasis di Timika, pada tahun 1996 memperoleh untung Rp. 97 triliun. APBN Indonesia tahun yang sama sebesar Rp 97 triliun. Ini berarti pengeluaran negara RI selama setahun sebenarnya cukup dibiayai dari keuntungan PT Freeport ini. Cuman sayang, justru saham negara pemilik ladang emas ini hanya 10%. Pemda Papua bahkan tak punya selembar saham pun.

Sedih rasanya menyaksikan penduduk negeri kaya (hanya) menjadi penonton atas kemewahan bangsa asing yang notabene kemewahan mereka itu didapat dari negeri ini. Tapi musti bagaimana lagi, kita-kita ini orang bodoh. Mungkin termasuk orang-orang (yang katanya) pinter yang neken kesepakatan atas eksploitasi di Aceh dan Papua. Sesama orang bodoh jangan membodohi lho !



Pic is from here