Wednesday, November 22, 2006

Sesempurna bisa

sinarnya selembut tatapan seorang ibu pada anaknya. menatapnya mengundang pesona dan kadang merajuk lengkungan bibir. yah. kita mengenal ketidakmolekan dan bertidakrupawan wajah aslinya. namun. binarnya tetap menampilkan raut indah ramah dan menyentuh ranah rasa.
bukan. ku katakan sekali lagi. bukan. niatan membohongi mahluk semesta. sehingga semua berujar molek atas parasnya. namun.memberi sesempurna bisa diatas ketidaksempurnaan ada. dan. berusaha hadir dengan tidak ada apa-apa atas ada apa-apa.

berganti hari pun. berselaput hitam awanpun.selalu hadir. dengan seluruh binar. separuh. atau bahkan endapan lara saja karena terhalang pekatan awan. kau tau.sesedikit cahaya pun yang didapat. selalu direlakan semua untuk menerangi. menerangi dan tiada henti menerangi. sadar selalu. cahayanya tidak sesempurna matahari. tapi hasrat sangatnya memberi sesempurna bisa. bulanku bukan kertas.

pic is from here

Anonymous said...

memberi, mencapai sempurna.

Anonymous said...

bulanku bukan kertas.

memang. melainkan deretan huruf yang membentuk kata. lalu membawa tawa. menerang bahagia. dan selanjutnya hadir bersama cinta.

hihihihi. begitu ya, pak?!

vino said...

buat Nananias.
vin selalu inget "ayoh nulis!"

buat Dewi
vin selalu inget "sastranya berattttt "

Anonymous said...

buat gituchka: bhwa sesuatu itu tidak selalu terangkai sempurna, dan cahaya dari bulan yg bukan kertas tidak diukur dr kesempurnaan bisa, tetapi dr penerimaan bisa ;)

vino said...

kesempurnaan bisa merupakan persembahan tulus memberi meski hanya dengan kesempurnaan ada. penerimaan bisa adalah persembahan tulus menerima atas kesempurnaan ada. tautannya adalah keindahan ada