The Chosen One

“teringat ku teringat pada janjimu ku terikat hanya sekejap ku berdiri. ku lakukan sepenuh hati. peduli ku peduli. siang dan malam yang berganti. sedihku ini tak ada arti jika kaulah sandaran hati, kaulah sandaran hati”
tak hendak meresensi lagu. beneran. liriknya mengetuk hati. dan jujur. melayarkan pikir ke samudera asa. itu saja.
fitrah dan naluriah. saat jiwa kita merindu mengharap menanti hadirnya kasih. sebentuk rasa yang bisa dikecap dirasa digambarkan. tapi. tidak mudah didefinisikan. dan. terhargai oleh semacam hal yang nisbi. walau kasih itu sendiri adalah nisbi adanya.
tak bisa dicampurmarutkan; kasih seorang ibu. seorang teman. seorang kakak. maaf. kasih seorang ibu misal, tidak sepenuhnya bisa menggantikan sosok pendamping hidup. demikian pula sebaliknya juga dengan lainnya. dan tidak layak diperbandingkan; ini lebih dan ini kurang penting. relung kasih yang terhampiri memang beda. raihlah semua.
terakhir.saya tak hendak masuk ke ruang privat. berdebat karenanya bukan hal yang arif. ada pilihan yang tentu bersandar alasan. atau kalaupun tanpa alasan. tetap saja itu adalah pilihan. dan menunggu adalah sebuah pilihan juga. ada atau tanpa alasan.
pic is from here
lyric is from here
relung kasih yang terhampiri memang beda
organ seuprit yang maha dahsyat ya?
eh itu kan nada tunggu henponku? *wink*
sandaran hati, buatku yah DIA
*koment perdana nich*
the chosen? *siul2*
oow, nada tunggu Nana **** loh ?. Maaf sengaja
'dan menunggu adalah sebuah pilihan juga. ada atau tanpa alasan' atau Gituchka mo jemput aja TheChosenOne-nya
makasih mau 'turun ke bumi' Lenje
Post a Comment