bersamamu
sungguh, indera dengar masih fasih mengimla barisan oktaf dialek ujarmu. sesungguhnya pula, gununggunung beserta pepohonan yang berjulang dialtar rasa ini, masih merekam setiap sepoi, hembus dan alunan angin tresnamu ; menabuh, menggetarkan, memukaukan, menghingaraurakan membingarkilaukan puingpuing istana kasih ini. senyata, hadirmu berujud sempurna, utuh dengan senyum dan tatap bijak. sebagai cinta, semata, untuk kami semua.
3 bulan mengenang papa disurga