Thursday, February 19, 2009

bersamamu

sungguh, indera dengar masih fasih mengimla barisan oktaf dialek ujarmu. sesungguhnya pula, gununggunung beserta pepohonan yang berjulang dialtar rasa ini, masih merekam setiap sepoi, hembus dan alunan angin tresnamu ; menabuh, menggetarkan, memukaukan, menghingaraurakan membingarkilaukan puingpuing istana kasih ini. senyata, hadirmu berujud sempurna, utuh dengan senyum dan tatap bijak. sebagai cinta, semata, untuk kami semua.


3 bulan mengenang papa disurga